1. Garebek
Upacara adat yang diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun kalender/penanggalan jawa, yaitu pada tanggal dua belas bulan Mulud (bulan ketiga), tanggal satu bulan Sawal (bulan kesepuluh) dan tanggal sepuluh bulan Besar (bulan kedua belas). pada hari tersebut Raja mengeluarkan sedekah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas kemakmuran kerajaan. Sedekah ini, yang disebut Hajad Dalem, berupa pareden atau gunungan yang terdiri dari gunungan kakung dan gunungan estri (lelaki dan perempuan)
2. Sekaten
Merupakan sebuah upacara kerajaan yang dilaksanakan selama tujuh hari. Konon asal-usul upacara ini sejak Kerajaan Demak. Upacara ini merupakan sebuah perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Prosesi Sekaten dimulai dengan keluarnya dua perangkat Gamelan Sekati, Kyai Gunturmadu dan Kyai Guntursari, dari keraton untuk ditempatkan di depan Masjid Agung Surakarta. Selama enam hari, mulai hari keenam sampai kesebelas bulan Mulud dalam kalender Jawa, kedua perangkat gamelan tersebut dimainkan atau ditabuh menandai perayaan Sekaten. Pada akhir hari ketujuh upacara ditutup dengan keluarnya Gunungan Mulud
3. Malam Satu Suro
Malam Satu Suro adalah perayaan tahun baru menurut kalender Jawa. Di Keraton Surakarta upacara ini diperingati dengan Kirab Mubeng Beteng (arak-arakan mengelilingi benteng keraton). Upacara ini dimulai dari kompleks Kemandungan Utara melalui gerbang Brojonolo kemudian mengitari seluruh kawasan keraton dengan arah berkebalikan arah putaran jarum jam dan berakhir di halaman Kemandungan Utara. Dalam prosesi ini pusaka Keraton menjadi bagian utama dan diposisikan di barisan depan. Pada barisan terdepan ditempatkan pusaka berupa sekawanan kerbau albino yang diberi nama Kyai Slamet yang selalu menjadi pusat perhatian masyarakat
want to see the prosession click here at :
- http://www.youtube.com/watch?v=cII5QqWfQOM
- http://www.youtube.com/watch?v=OTHudzEKSpU
- http://www.youtube.com/watch?v=n5kanh666MI&feature=related